Menyikapi Fenomena Rumah Makan Mahal Di Anyer

Menyikapi Fenomena Rumah Makan Mahal Di Anyer

Mbah Kuliner - Baru saja ini kita mungkin saja mendengar berita ramai mengenai ada pemerasan berbentuk bon makan di satu diantara tempat tinggal makan di Anyer. Harga yang fantastis yang dipandang tidak sepadan dengan menu yang disajikan jadi permasalahannya. 

Di sini, PantaiAnyer. net jadi portal info wisata Pantai Anyer tidak mau membela satu diantara pihak, baik itu pihak wisatawan maupun yang memiliki satu diantara tempat tinggal makan di Anyer tersebut. 

Lepas dari itu semuanya, sesungguhnya gosip mengenai tempat tinggal makan di Anyer ini masih tetap simpang siur. Ada yang katakan, itu berita HOAX (tidak benar). Tampak dari gambar/photo yang kelihatannya diedit. Serta bon/nota pembelian makan yang sesungguhnya dapat di buat oleh siapa juga kemudian difoto serta disebarkan. Kita tidak mengulas itu kesempatan ini, namun lebih ke bagaimana caranya menanggapi fenomena harga makanan yang mahal di obyek wisata. 

Hal Yang Mesti Dipahami 

Sebelumnya mengulas ke hal yang lain, sesungguhnya ada satu hal dahulu yang perlu dipahami. Kalau nyaris beberapa besar harga makanan atau minuman di tempat wisata itu mahal. Ini bukan hanya di Pantai Anyer saja. Bila rekan-rekan saksikan, di obyek wisata beda seperti ancol, kawah putih, maupun di sebagian obyek wisata yang lain tentu harga makanannya lebih mahal di banding warung/toko umum di sekitar rumah kita. 

Di sini rekan-rekan semuanya mesti dipahami, kalau ini hal lumrah karna memanglah umumnya warung/toko yang berada di obyek wisata itu cuma buka tiap-tiap akhir minggu atau musim berlibur. Serta untuk menutupi cost produksi atau keperluan si penjual, umumnya si penjual makanan/minuman menaikan harga makanan atau minuman dari harga umumnya. Sepanjang kenaikan harga nya tetap dalam step lumrah, kelihatannya itu tidaklah terlalu problem. 

Bagaimana Mengenai Masalah Di Anyer? 

Bila masalah di Anyer ini, memanglah benar yang memiliki tempat tinggal makan salah, karna menaikan harga makanan di luar batas kewajaran. Bila kita saksikan di menu makan yang diunggah oleh si wisatawan, disitu kita dapat lihat kalau 2 ikan bakar dihargai Rp. 400. 000, - serta itu kita tidak memperoleh info lebih detil seberapa besar ukuran ikan bakar itu. Yang berarti, bila 2 ikan bakar Rp. 400. 000, - jadi satu ikan bakar dihargai Rp. 200. 000, - yang itu lumrah bila ukurannya besar serta dibuat dengan bumbu khusus. Namun bila cuma dibakar seperti umum serta ukurannya kecil, itu termasuk juga tidak lumrah. 

Namun di sini bebrapa sekali lagi kita tidak memperoleh info detil, karna berita yang simpang siur. Serta mungkin saja saja, ini cuma adalah satu diantara pihak yang menginginkan menjatuhkan bidang wisata Pantai Anyer. 

Jalan Tengah Menanggapi Problem Ini 

Jalan tengah paling baik sesungguhnya yaitu bila yang memiliki tempat tinggal makan serta wisatawan ingin berlaku bijak. 

Berarti dari pihak yang memiliki tempat tinggal makan mesti memberi harga yang lumrah sesuai sama palayanan serta makanan yang didapatkan. 

Serta pihak wisatawan harus juga lebih cermat bila belanja atau beli makanan/minuman di beberapa tempat wisata. Tidak cuma di Pantai Anyer, namun di semua tempat wisata di Indonesia ataupun diluar negeri. 

Sebaiknya, minta menu makanannya. Apabila di menu makananya tak ada harga nya. Tanyakanlah segera ke pihak yang memiliki tempat tinggal makan, berapakah harga perporsi makanan dari menu yang menginginkan dipesan. 

Bila telah begini, pastinya beberapa hal/fenomena begini akan tidak berlangsung beda. Karna pihak wisatawan bisa pilih, apakah harga yang di tawarkan oleh si yang memiliki tempat tinggal makan lumrah atau tidak. Bila tidak lumrah, jadi si wisatawan dapat mencari tempat tinggal makan beda yang seumpamanya sesuai sama. 

Keterbukaan memanglah mesti ada, supaya bidang pariwisata di Indonesia tetaplah maju serta tak ada masalah pemerasan yang berbuntut pada pencemaran nama baik di wisata punya Indonesia tersebut. 

Mudah-mudahan tulisan ini bisa berguna untuk memajukan bidang pariwisata Indonesia terutama Pantai Anyer.